BADUNG, TUTURBALI.COM – Konferensi World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Mei 2024 telah terselenggara dengan aman dan lancar. Pasca acara tersebut, Polda Bali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pertemuan Ditintelkam Polda Bali dengan Kelompok Nelayan Yasa Segara Bengiat di kawasan Nusa Dua. Pada kesempatan ini, Panit 2 Subdit 2 Ditintelkam Polda Bali, Iptu I Ketut Jayana, memaparkan tujuan dari penyelenggaraan WWF serta dampak positif yang dihasilkan.
“World Water Forum merupakan konferensi yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan kerja sama antara negara tuan rumah dan World Water Council (WWC). Pada tahun 2024, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah. Ajang ini menjadi sarana pertemuan internasional yang membahas isu-isu air secara global, khususnya dalam merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia,” jelas Iptu I Ketut Jayana.
Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan WWF memberikan berbagai dampak positif bagi masyarakat Bali. “Dampak yang didapat masyarakat Bali dengan pelaksanaan WWF adalah dapat mendorong pergerakan ekonomi, budaya, pariwisata, dan industri kreatif, serta mengoptimalkan kepentingan nasional lainnya,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Iptu I Ketut Jayana mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya Kelompok Nelayan Yasa Segara Bengiat Nusa Dua, untuk mendukung program-program pemerintah dan tetap menjaga situasi kamtibmas di Bali. “Kami mengajak semua elemen masyarakat khususnya Kelompok Nelayan Yasa Segara Bengiat Nusa Dua untuk mendukung semua program-program Pemerintah dan tetap menjaga situasi kamtibmas di Bali,” pungkasnya.
Dengan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, diharapkan situasi kamtibmas di Bali tetap kondusif, tidak hanya selama berlangsungnya konferensi internasional, tetapi juga di masa-masa yang akan datang. (TB)