KLUNGKUNG, tuturbali.com – Aksi penganiayaan berujung kematian yang menimpa Putu Satria Ananta Rustika alias Putu Rio (19) sedikit terbongkar. Pelaku Tegar Rafi Sanjaya (21) yang tak lain seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta diduga iri dengan kemampuan dan keahlian Putu Rio.
Sebab, informasi yang dihimpun tuturbali.com, Putu Rio rupanya terpilih menjadi mayoret yang akan mewakili STIP ke negeri panda Cina. Kecemburuan itu membuat si senior, Tegar Rafi Sanjaya main kasar dengan menganiaya Putu Rio di toilet kampus di Jakarta.
Kabar iri itu dijelaskan oleh paman korban, Nyoman Rustika.
“Kata pembinanya, ini menurut keterangan pembinanya, rencana ke Cina tahun ini, cemburu,” tutur Budiarta.
Terpilihnya Putu Rio ke Cina tak lepas dari pengalaman dan keterampilan Putu Rio. Sebab, semasa SMA di Bali, Putu Rio sempat menjadi Paskibra.
Namun pihak keluarga tetap ingin kasus ini diproses hingga tuntas. Bahkan, keluarga berharap pihak penegak hukum memberikan hukuman setimpal. “Kami inginkan hukuman seberat-beratnya,” harap dia.
Mengenai situasi di STIP, pihak kampus disebut membuka kasus ini secara transparan. Bahkan, rekaman cctv juga telah diberikan kepada pihak kepolisian setempat di Jakarta.
Sementara itu, dari keterangan pelaku Tegar kepada kepolisian, aksi penganiayaan karena korban bersama temannya mengenakan pakaian olahraga saat jam pelajaran. Kemudian dilakukan pemukulan sebagaimana tradisi disiplin di kampus itu. (tb01)