PUPUAN – Semangat Perbekel Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, I Wayan Sumatra untuk membangun desanya tak pernah luntur. Meski baru menjabat langsung dihadapkan dengan pandemic Covid-19, namu secara perlahan, ia merealisasikan sejumlah pembangunan di desanya untuk kesejahteraan masyarakat.
Seperti halnya pada 2024 ini, pemerintah Desa Pupuan sedang mengembangkan wisata waterfall. Objek wisata yang akan diberi nama Waterfall Batu Lempeh tersebut kini sedang proses penataan. Penataan diproyeksikan akan menghabiskan anggaran Rp 1,2 miliar.
Kepala Desa Pupuan, I Wayan Sumatra, mengatakan, selama ini pihaknya selalu mengejar ketertinggalan dari desa lain. Saat ini pihaknya telah berhasil merealisasikan pembangunan pasar desa, Rumah Makan Puspa Aman, TPS3R. “Tahun 2024 kami akan mengembangkan pembangunan di bidang pariwisata. Salah satu potensinya adalah air terjun. Kami beri nama Waterfall Batu Lempeh,” ujarnya, Rabu 3 April 2024.
Untuk mengembangkan objek wisata itu, diperlukan kurang lebih anggaran 1,2 Milyar. Namun saat ini baru bisa menyediakan anggaran dari APBDes sebesar Rp 850 juta. “Kita baru bisa menyediakan 850 juta, dari DD dan BHP, nanti kita atur, apakah akan mewah sekali atau sederhana yang penting kita bisa buka dulu, penataan kita lakukan sambal berjalan,” jelasnya.
Waterfall batu lempah diyakini akan menarik kunjungan wisatawan. Sebab jalur daerah tersebut merupakan jalur wisata. Akan menjadi satu paket dengan objek wisata Ulu Petanu yang hanya berjarak 600 meter. “Belum bisa kami pastikan kapan akan dibuka untuk umum. Proyeksi penataannya sudah mencapai 40%,” ungkapnya.
Harapannya objek wisata ini mampu menyerap lapangan pekerjaan untuk masyarakat Pupuan dan bisa menjadi efek ekonomi yang mampu menggerakan perekonomian masyarakat. “Kalau ramai nanti masyarakat kan bisa membuka akomodasi, seperti warung atau bahkan villa,” tandasnya pria kelahiran Sumatra ini. (TB02)