TuturBali.com – Kita sangat sering melihat bayi di bawah satu tahun usai mandi sering diolesi bawang merah. Titik yang diolesi dari kepala deket ubun-ubun. Kemudian dada, tangan dan telapak kaki. Konon tujuannya agar tidak diganggu leak atau maklhuk astral lainnya. Yang ujungnya si bayi akan rewel menangis tiada henti. Akan membuat repot keluarga.
Mungkin dari sisi niskala bisa demikian. Mitos yang berkembang di masyarakat tak selamanya salah. Namun perlu dibedah kembali. Sebab informasi di masyarakat yang beredar sangat lama cendurung mengalami disinformasi. Informasi yang diterima tak utuh lagi.
Mengutip halodoc.com bawang merah memiliki Kandungan anthocyanin yang dapat bekerja melindungi tubuh dari penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan penyakit gula hingga obat untuk masuk angina.
Selain anthocyanin, sayuran ini juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan senyawa yang telah terbukti meningkatkan kesehatan dalam banyak hal. Merujuk untuk kesehatan bayi, bawang merah bisa menghilangkan alergi musiman. Hal ini termuat dalam hasil penelitian berjudul Antiallergic activities of shallot (Allium ascalonicum L.) and its therapeutic effects in allergic rhinitis, yang terbit di Asian Pacific Journal of Allergy and Immunology.
Menurut studi tersebut, quercetin pada bawang merah bekerja menghambat produksi histamin, senyawa peradangan. Tak hanya itu, senyawa ini juga dapat membantu mengurangi gejala alergi, seperti bersin, mata berair, dan pilek.
Dalam Sharma, Neha. (2019). Efficacy of Garlic and Onion against virus. International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences. 10. 3578-3586. 10.26452/ijrps.v10i4.1738. disebutkan Bawang merah dan bawang putih merupakan sumber alami yang diketahui memiliki khasiat antivirus. Bawang merah dan bawang putih diketahui kaya akan senyawa organosulfur. Senyawa organosulfur seperti quercetin dan allicin berhubungan dengan penghambatan infeksi virus.
Bahan kimia ini dapat menghambat perlekatan virus ke sel inang, mengubah transkripsi dan translasi genom virus dalam sel inang, serta mempengaruhi perakitan virus. Quercetin dapat mempengaruhi masuk dan menempelnya virus Enterovirus dan Influenza pada sel inang. Senyawa ini juga memiliki kemampuan menghambat RNA polimerase yang diperlukan untuk replikasi virus.
Quercetin juga menghambat proses dimana virus mengubah jalur sinyal dalam sel inang. Senyawa organosulfur seperti allicin, diallyl trisulfide dan ajoene merupakan bahan kimia utama yang memberikan sifat antivirus pada bawang putih. Diketahui bahwa allicin dapat melewati membran sel fosfolipid dan selanjutnya berkontribusi dalam menghambat penggandaan virus. Mengingat banyaknya penelitian yang menguatkan efek antivirus dari bawang merah dan bawang putih, makalah ini merekomendasikan konsumsi tanaman ini sebagai alternatif yang aman untuk mencegah infeksi virus.
Cara mengobati flu dengan bawang merah, Cara mengobati flu pada bayi dengan bawang merah yang pertama ialah kupas dan iris bawang merah kemudia letakkan di daerah bayi tidur.
Bawang merah akan menyerap virus dan bakteri di sekitar ruangan termasuk dalam tubuh bayi.
Dilansir HiMedik dari dari allhealthynews.com, mereka telah membuktikannya dengan memperhatikan kehidupan seorang petani yang keluarganya bisa dibilang hampir tak pernah terjangkit flu atau penyakit lainnya.
Rahasianya, ia hanya rutin meletakkan irisan bawang merah di kamar dan setiap ruangan rumah guna mencegah penyebaran virus penyebab penyakit. Mereka pun berusaha memastikan bawang merah itu bekerja untuk melindungi keluarga si petani. Hasilnya melalui mikroskop, bawang merah itu memang menyerap banyak virus dan bakteri yang ada di rumah si petani.
Meletakan irisan bawang merah di telapak kaki. Menggosok badan bayi dengan bawang merah mentah. Bisa dicampurkan dengan minyak kayu putih atau minyak telon. Dan bisa dikonsumsi langsung.
Begitulah kegunaan bawang merah, antara mitos dan fakta memiliki kegunaan yang hampir sama namun beda bahasa. (TB02)