GIANYAR, tuturbali.com – Desa Adat Guwang di Kecamatan Sukawati memiliki Baga Utsaha Padruen Desa Adat (Bupda/usaha desa adat) berupa pertunjukan Barong and Keris Dance. Pertunjukan itu dibawakan warga desa dengan menampilkan tarian bertema pertempuran kebajikan melawan ketamakan.
Penonton bisa menyimak pertunjukan selama 1 jam. Ketua Pengelola Guwang Barong and Keris Dance I Ketut Karben Wardana didampingi koordinator marketing Anak Agung Alit Merta ditemui di sela pertunjukan, Minggu (17/3) menyatakan 8 bulan dibuka sejak Juli 2023, banyak rombongan turis datang. Dari negara Spanyol, Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Republik Ceko. Sedangkan wisatawan domestik berasal dari grup-grup yang menyelenggarakan family gathering. “Guwang Barong and Keris Dance semakin dikenal dan dinikmati karena disini mereka juga bisa menggelar kegiatan sosial, ulang tahun, perpisahan maupun even lain. Tempatnya layak dan representatif,” terangnya.
Meski dilakoni oleh warga desa, namun pertunjukan dipoles oleh Doktor I Nyoman Sudanta yang membimbing penari dari awal. “Beliau pelaku pariwisata,rohaniawan yang paham betul pakem Kuntisraya yang dipentaskan,” jelasnya.
Di bawah bimbingan Nyoman Sudanta, penari dan penabuh tampil serius menyajikan tarian Barong yang dibalut apik dalam kisah pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan dengan durasi sekitar 1 jam.
Pengunjung, Joseph Theodorus Wulianadi yang juga penilik Mr. Joger menonton bersama keluarga Joger. “Kami mensyukuri kegembiraan sehingga kita bahagia, seniman juga bahagia. Aspek hidup bahagia itu begitu luas, yaitu sehat secara holistis, rohani, emosional, pikiran, perkataan, perbuatan dan kantong juga harus sehat,” tutup dia. (tb01)