GIANYAR, tuturbali.com – PKK Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati melestarikan budaya Mepeed Banten Gebogan. Itu dilakukan serangkaian Pujawali Pura Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati pada Senin (5/2) sore.
Mepeed ini digelar rutin setahun sekali saat piodalan nadi di Pura Desa Adat Batuan yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Wariga atau Tumpek Uduh. Piodalan nadi berlangsung selama 4 hari. Setiap sore selama piodalan, ibu PKK dari banjar pengempon Mepeed secara bergilir. Rute yang ditempuh mulai dari balai banjar masing-masing menuju Pura Desa Adat Batuan dengan berjalan kaki beriringan.
Ketua PKK Banjar Dentiyis, Ni Wayan Juliani menjelaskan, Peed Banten aturan ini rutin dilaksanakan. Selain untuk menjaga adat tradisi, Peed ini juga untuk memupuk rasa kebersamaan diantara anggota PKK.
“Karena setiap piodalan setiap krama pasti maturan ke Pura. Nah dengan mepeed ini, digugah rasa kebersamaan antar krama khususnya PKK. Jadi sama-sama berjalan beriringan menuju pura untuk sembahyang,” jelas Juliani.
Selama iring-iringan, Peed Aturan ini juga diiringi seperangkat balaganjur. Ada beberapa hal yang ditegaskan pada ibu-ibu ketika mengikuti Peed Aturan ini. Yakni diwajibkan berhias memakai sanggul Bali, dianjurkan menggunakan buah lokal dan menghindari penggunaan bahan plastik. (tb01)