DENPASAR, TUTURBALI.COM – Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta menyayangkan kondisi yang langsung ia alami ketika keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (9/11/2023). Dimana ia terjebak dalam antrean kendaraan panjang lantaran pembayaran parkir kini dilakukan secara non tunai.
Parta yang baru mendarat di Bali menilai jika manajemen Angkasa Pura Bali tidak becus mengurus parkir. “Saya antre 34 menit hanya untuk membayar parkir di Airport Ngurah Rai (secara non tunai). Banyak sopir, Guide dan wisatawan yang protes karena lamanya antre bayar parkir di pintu keluar Bandara,” ujarnya.
Padahal menurutnya para wisatawan sudah cukup menghabiskan banyak waktu di dalam pesawat, kemudian melewati pemeriksaan Imigrasi, dan kembali harus mengantre lama untuk membayar parkir saja. Sehingga hal itu sangat ia sayangkan.
“Anehnnya juga kok 6 pintu yang lain tidak dibuka sehingga baik yang domestik maupun yang Internasional keluar melalui pintu yang sama. Bagaimana tidak membludak,” imbuh Parta.
Ia pun menilai jika kebijakan pembayaran parkir dari tunai ke non tunai itu semestinya melalui persiapan yang matang. “Kebijakan pembayaran parkir dari tunai ke non tunai tentu baik namun harus direncanakan dengan matang juga disimulasi di lapangan agar tidak merugikan banyak orang,” sambungnya.
Bahkan berdasarkan informasi yang ia dapatkan, kondisi itu terjadi lantaran vendor yang mendapatkan pekerjaan tidak menjalankan kewajiban sesuai kesepakatan dengan pihak Angkasa Pura. “Dan ini lah gambaran tentang keputusan diambil diatas meja tanpa diantisipasi masalah lapangannya, ini lah penyakit BUMN yang menyebabkan BUMN banyak bermasalah,” pungkas Parta. (TB)